Monday, July 30, 2012

'Yunani Pasti Terdepak (dari Euro-zone)'


Monexnews - Pertanyaannya kini bukan 'apakah Yunani akan keluar (dari zona euro)?'. Akan tetapi lebih kepada 'bagaimana Yunani akan keluar?'.

Sejak kali pertama krisis keuangan melanda Eropa, banyak pihak mengatakan bahwa kawasan ini sedang dilanda cobaan maha berat. Namun belum ada orang yang benar-benar memprediksi keluarnya sebuah negara dari komunitas euro akibat kerusakan sistem fiskal dan moneter. Sekarang kondisinya berbeda. Baik investor maupun politisi sudah memasukkan skenario keluarnya Yunani dalam bahan pertimbangan masing-masing. Athena dinilai pasti gagal mempertahankan eksistensi sebagai anggota euro.



Hingga pertengahan tahun 2012, makin banyak pihak yang bersikap skeptis terhadap efektivitas program bail out Uni Eropa dan bank sentral. Kini para pelaku ekonomi dan investor mulai menerka seberapa besar peluang Yunani untuk hijrah dari euro-zone. Berikut adalah cuplikan prediksi beberapa lembaga dan ekonom terkait isu krisis Yunani:

1. Standard and Poor's Rating Agency

Lembaga ini melihat peluang Yunani untuk kembali ke mata uang drachma setidaknya adalah satu berbanding tiga (1:3). Artinya, status negara bangkrut memang tengah menanti Athena dalam beberapa bulan ke depan, meski peluangnya masih lebih kecil dibanding kemungkinan negara ini untuk bertahan. "Justru Yunani bisa saja meminta hal ini sebagai bentuk penolakan terhadap persyaratan kejam 'troika' (ECB, Komisi Eropa dan IMF)," ulas S&P pada laporannya awal Juni lalu. Konsekuensi dari sikap itu nantinya adalah penurunan posisi fiskal dan kinerja ekonomi negara sampai berujung 'default'. Akan tetapi, S&P tidak melihat keluarnya Yunani akan diikuti oleh negara lain.

2. Citigroup

Sebagai sebuah institusi keuangan yang sangat dirugikan oleh krisis, Citigroup sudah benar-benar mengantisipasi kepergian Yunani. Hanya dalam dua tahun (2011-2012), ekonom Citi sudah berulangkali menaikkan peluang keluarnya negeri dewa dewi dari euro-zone, mulai dari 50%, 75% dan puncaknya adalah 4 hari lalu. Kepala Ekonom Willem Buitter mengungkapkan bahwa 90% Yunani pasti keluar dalam 12-18 bulan ke depan. Pertengahan tahun depan akan menjadi momentum yang penting karena pada 2013 mendatang Athena kemungkinan harus menerima vonis default, bukan tahun ini. Mengapa demikian? "Jelas sekali bahwa pemerintah yang baru gagal mengimplementasikan program pemangkasan secara benar," jawab Butler. Proses checks and balance nantinya akan mengkonfirmasi hal tersebut sebelum akhirnya kedua pihak, euro dan Yunani, sepakat bercerai.



(dim)

Sumber: MonexNews.com

No comments:

Post a Comment