Tuesday, July 31, 2012

HARGA MINYAK: Harga minyak menuju kenaikan bulanan pada Juli


SINGAPURA. Harga minyak di New York menuju kenaikan bulanan pertama sejak April lalu. Jika dihitung, harga minyak sudah melonjak 5,5% sepanjang Juli. Namun, masih melorot 9,4% pada tahun ini.

Lonjakan harga minyak pada bulan ini terjadi sebelum pertemuan bank sentral global untuk mendiskusikan perekonomian. Sekadar mengingatkan Bank Sentral Eropa (ECB) dan the Federal Reserve akan menggelar pertemuan pada pekan ini.



Selain itu, ekonom memprediksi, data cadangan minyak AS yang bakal dirilis besok (1/8) akan menunjukkan penurunan. Hasil survei Bloomberg menunjukkan, cadangan minyak AS kemungkinan akan melorot sebanyak 1,1 juta barel pada pekan lalu.

"Pasar minyak, seperti sebagian besar pasar lainnya, masih stagnan karena menunggu hasil pertemuan ECB. Beberapa waktu lalu, pasar minyak sempat melonjak seiring pernyataan Draghi yang berkomitmen menyokong euro. Pelaku pasar menginginkan beberapa detil untuk mengonfirmasi hal tersebut," urai Ric Spooner, chief market analyst CMC Markets di Sydney.

Catatan saja, pada pukul 14.15 waktu Singapura, harga kontrak minyak jenis WTI turun 18 sen menjadi US$ 89,60 per barel di New York Mercantile Exchnage. Kemarin (30/7), harga minyak sempat turun 0,4% menjadi US$ 89,78 sebarel, level terendah sejak 26 Juli lalu.

Sementara, harga kontrak minyak jenis Brent untuk pengantaran September turun 29 sen menjadi SU$ 105,91 per barel di ICE Futures Europe Exchange.

Sumber: Kontan.co.id

No comments:

Post a Comment