"Momentum pelemahan pada perdagangan Senin ini berasal dari kekhawatiran para pelaku pasar terhadap situasi di Spanyol pada khususnya dan Eropa pada umumnya yang masih terlilit masalah utang," kata Head of Research and Analysis PT Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra, dalam risetnya, Senin (23/07).
Namun pola konsolidasi ini bisa membawa pergerakan harga bergerak bolak balik di sekitar kisaran konsolidasi yang saat ini berada antara 1.572-1.590, ujarnya.
Pada perdagangan Jumat (20/7), emas ditutup dengan penguatan tipis, setelah harga sebagian besar komoditas pangan terus menguat sehingga memicu ancaman inflasi.
Emas untuk pengiriman Agustus naik US$2,40 atau 0,2%, menjadi US$1.582,80 per troy ons di Comex, divisi dari New York Mercantile Exchange.
Perak mengikuti gerak positif emas, tapi logam lainnya melemah. Kenaikan tipis pada Kamis (19/7) dan Jumat (20/7) itu tak cukup untuk membuat emas menguat dalam sepekan lalu, yang melemah sebesar 0,6%.
Harga biji-bijian naik dalam bursa berjangka akhir pekan lalu di tengah musim kering yang panjang di AS dan diperkirakan panen jagung dan biji-bijian lainnya akan rendah.
Harga bahan pangan juga naik pekan lalu dan berimbas pada tingginya harga makanan serta inflasi.
Yang memberikan tekanan pada emas juga menguatnya dolar AS, terutama terhadap euro menyusul naiknya imbal hasil obligasi Spanyol di atas 7%. (Antara/Bsi)
Sumber: Bisnis.com
No comments:
Post a Comment