Wednesday, July 18, 2012

Pengusaha Ini Sukses 'Menyulap' Benang Jahit Jadi Lampion Cantik


Foto: DetikFinance

Banyumas - Perajin lampion asal Banyumas, Jawa Tengah, Marta Afrianto tak pernah berpikir menjadi seorang pengusaha. Berawal dari iseng-iseng karena istri sakit, kini ia menjadi produsen lampion dan memiliki 5 karyawan.

Sosok pria berusia 25 tahun ini, kini kerepotan memenuhi pesanan lampion dan lampu tidur beraneka macam bentuk karakter kartun yang terbuat dari benang jahit. Pesanan pun mengalir dari berbagai kota di Indonesia.

"Awalnya iseng-iseng, karena istri sakit, kalau malam mau ngapain terus saya iseng-iseng buat. Kebetulan lihat kakak juga buat kerajinan ini cuma dia buat hanya 1 macem. Kita coba berinovasi dengan membuat bentuk karakter kartun yang digemari anak-anak yang sedang tren seperti angry birds, hello kitty, mickey mouse, donald bebek serta lampu gantung," kata Marta kepada wartawan di rumahnya, di Desa Pasir Lor, Kecamatan Karanglewas, Banyumas, Senin (9/7/2012).

Selain membuat kerajinan lampion dan lampu tidur yang disesuaikan dengan karakter tokoh yang sedang naik daun. Bisnisnya yang sudah berjalan selama 1 tahun ini terus berkembang setelah pemasarannya merambah ke dunia online.

"Dulu saya buat polos. Tapi karena kendala pemasaran saya coba download-download gambar, coba cari terus hingga mulai ada inovasi-inovasi untuk dari karakter tersebut untuk pemasaran. Ternyata pangsa pasarnya bagus sampai saya keteteran. Saat ini saya masih berani ke pesanan-pesananan saja lewat online. Kita belum berani nyetok," jelasnya.

Menurut Marta, cara membuat kerajinan ini lumayan rumit. Hingga saat ini, karyawannya belum mampu membuat aneka macam lampu dengan berbagai bentuk.

"Baru saya yang bisa membentuknya, pekerja lain paling hanya bisa menggunting, menggulung benang, pasang mata, telinga. Kita masih kesulitan mengajari dan mencari orang untuk membentuk karena harus telaten," tuturnya .

Cara membuatnya diawali dari balon biasa yang di pompa kemudian diberi lem kayu, lalu balon tersebut digulung menggunakan benang jahit yang di double menjadi dua. Setalah itu dilapisi benang yang digulung-gulung hingga 3 kali sambil diberi lem kayu hingga 4 lapisan lalu dijemur. Setelah kering pada bagian tertentu dipotong dan balonnya di keluarkan sehingga terbentuk lah sebuah bulatan. Lalu tahapan selanjutnya merangkai kabel dan lampu.

"Kalau sudah kering dan terbetuk baru kita bentuk-bentuk seperti menambahkan mata, telinga. Dan ketika semuanya sudah selesai baru kita berikan lampu didalamnya," ungkapnya.

Buah tangannya kini sudah tersebar ke berbagai wilayah di Indonesia, antaralain ke Jember, Kalimantan, Jakarta, Bandung, Bali termasuk di Banyumas. Harga yang dipatok per lampu pun hanya Rp 50.000 hingga Rp 120.000 tergantung bentuk dan ukuran. "Pesan terbanyak itu ke Jember, dua minggu sekali 50 buah lampu tidur berbagai macam ukuran dan model," tambahnya.

Ia mengaku kerepotan memenuhi pesanan produknya yang terus diminati banyak konsumen. Saat ini hanya ada 5 pekerja yang membantunya membuat kerajinan tersebut.

"Ada 5 pekerja, tapi kita tetap kerepotan untuk pesanan. Karena pekerjanya kurang, kadang malah kita suruh yang kerja membawa pulang biar bisa dia dikerjakan dirumah juga," tutupnya.

Alin Light Craft
Perum Pasir Indah Blok G.4 Desa Pasir Lor, Kecamatan Karanglewas, Banyumas, Jawa Tengah.



(arb/hen)


Sumber: DetikFinance

No comments:

Post a Comment