Wednesday, July 18, 2012

Harga Tanah Cepat Naik, Bisnis Kawasan Industri Menggiurkan


Foto: DetikFinance

Jakarta - Prospek bisnis kawasan industri masih menjanjikan hingga dua tahun mendatang. Kenaikan harga tanah kawasan industri tercatat paling tinggi dibandingkan jenis properti lain.

Head of Retail and Strategic Consulting Jones Lang LaSalle, Vivin Harsanto menyebutkan, semakin banyak pengembang ekspansi di kawasan industri baik perluasan lahan atau mencari lokasi baru. Minat dari pelaku industri masih tinggi, khususnya sektor otomotif dan produk-produk konsumsi.

"Banyak industri yang ingin masuk di sektor otomotif atau consumer goods. Lahan yang mereka cari cukup luas mencapai 15-20 ha. Bahkan otomotif bisa lebih besar sekitar 100 ha," jelas Vivin di kantornya, Gedung BEI, SCBD, Jakarta, Rabu (18/7/2012).

Aturan pemerintah terkait pelaku industri untuk mendirikan pabrik di kawasan khusus menjadi pendorong bisnis ini makin mentereng. "Untuk investor yang baru masuk memang harus melalui kawasan," tambahnya.

Salah satu pengembang yang mulai terjun di kawasan industri adalah PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN). Perseroan menyatakan, sektor ini makin menjanjikan Karawang pun menjadi pilihan APLN karena belum banyak pengembang masuk.

Direktur Marketing APLN, Indra W. Antono menegaskan, Karawang diprediksi menjadi kawasan industri baru sebagai pelengkap Cikarang, Bekasi dan Tambun. Terlebih adanya rencana pemerintah untuk membangun bandara serta pelabuhan peti kemas baru di Karawang.

"Di Karawang karena ada peluang. Nanti industri yang ada di sana akan mix, bisa industri berat dan ringan. Kita ini membaca peluang," tuturnya. Selain pembangunan kawasan, Agung Podomoro juga berniat menghadirkan kawasan hunian sebagai kebutuhan pelengkap para pekerja.

"Pembangunan rumah fase satu 40 ha, lahannya terpisah," imbuhnya.

Sebelumnya perseroan telah mengumumkan membuat perjanjian pengikatan jual beli saham dalam rangka akuisisi 55% saham di PT Sumber Air Mas Pratama (SAMP) senilai Rp 216 miliar. PT Sumber Air Mas Pratama memiliki 342 hektar tanah di Karawang Barat, Jawa Barat, yang akan disiapkan untuk kawasan industri.



(wep/dnl)

Sumber: DetikFinance

No comments:

Post a Comment