Friday, August 3, 2012

Belajar Trading: Ancaman Finansial yang Perlu Kita Pelajari


Apa yang Disebut Deflasi dan Kenapa Hal itu Ditakutan?

 Apa yang telah terjadi pada Bank sentral dan intitusi internasional dalam beberapa minggu terakhir ini (sejak bulan Oktober) mengatakan bahwa resiko akan terjadinya Deflasi sudah meningkat, meski kadarnya masih dalam skala kecil. Pembahasan Deflasi telah mengingatkan kita pada kondisi pasar finansial Jepang yang memakan waktu selama satu dekade dalam perjuangannya untuk mengakhiri kesulitan ekonomi yang sudah dimulai dari pertengahan 1990, diawali dengan kelanjutan penurunan pada harga yang mengancam program pertumbuhan ekonomi pemerintah. The Organisation for Economic Coorperation and Development (OECD) di tanggal 13 November memperkirakan Deflasi akan kembali pada perekonomian Jepang di tahun 2009, dan di tanggal 12 November lalu, Gubernur bank sentral Inggris Mervyn King berkata bahwa beliau tidak mengecilkan kemungkinan terjadinya deflasi di Daratan Inggris. Bank sentral di zona eropa dan Amerika Serikat telah menurunkan kemungkinan akan kelanjutan terjadinya Deflasi dalam ekonomi mereka dalam beberapa minggu terakhir.


*Apa yang dimaksud dengan Deflasi?
Deflasi adalah kondisi penurunan pada harga secara terus menerus yang menyebar dengant cepat sehingga menyebabkan kesulitan pada pengeluaran konsumen dan bisnis terkait penundaan untuk penentuan harga (transaksi) yang terus menerus turun. Hal ini kebalikan dari kondisi Inflasi, ketika harga naik secara terus menerus, namun tidak beda dengan kondisi disinflasi, yang dilukiskan dengan turunnya tingkat inflasi. Deflasi terjadi ketika headline tahunan ekonomi terfokus pada indikator inflasi biasanya indeks harga konsumen (CPI) berada dalam area negatif. Dan kadang-kadang dinyatakan sebagai suatu periode turunnya harga serta upah secara umum. Deflasi dapat timbul bilamana jumlah uang atau uang deposito yang beredar sedikit, dibandingkan dengan jumlah barang serta jasa-jasa yagn ditawarkan , atau bila timbul perasaaan takut akan masa yang akan datang atau sebab lainnya yang menyebabkan berkurangnya pengeluaran konsumen secara material, hingga dengan demikian kecepatan jumlah uang beredar berkurang.

Apa yang Menjadi Masalah ?
Temuan di Jepang pada akhir tahun 1990 dan awal tahun 2000, membuat deflasi sangat sulit untuk dihadapi karena menguatkan lebih tajam. Diletakan hanya, kecuali dapat dihentikan diawal, deflasi dapat menghasilkan deflasi, mendorong kearah apa yang dikenal efek kenaikan deflasi. Ketika ekonomi telah jatuh hingga deflasi, permintaan dari sektor bisnis dan konsumen untuk membeli produk turun tajam karena mereka memperkirakan dapat membayar lebih rendah seiring kejatuhan harga. Namun sebagai produsen perjuangan untuk menjual dan bisa menahan, akan berimbas kepada pemangkasan jumlah pekerja dan mengurangi permintaan lanjutan. Hal itu yang menyebabkan deflasi menjadi lebih dikemukakan.

Berikut ini adalah beberapa fakta dari Deflasi:
§ Seiring kejatuhan harga, nilai dari setiap mata uang akan meningkat. Hal ini membuat itu semakin mahal untuk hutang jasa yang sudah ada. Hal ini seluruhnya dikarenakan oleh tindakan pemerintah, yang telah meminjamkan trilyunan dolar ke pasar global untuk menopang sektor finansial, yang ditujukan untuk para konsumen.
§ Seiring hutang menjadi lebih mahal untuk dibayarkan, resiko kegagalan dan kebangkrutan meningkat juga, membuat perbankan lebih mewaspadai pemberian pinjaman. Hal ini mengurangi permintaan dan menambah keterpurukan dari permasalahan deflasi.

Bagaimana Penyelesaian Deflasi dalam Sejarahnya di Masa Lalu?
§ Pemangkasan pajak untuk mendorong permintaan dari konsumen dan bisnis
§ Penurunan suku bunga bank sentral untuk menopang aktivitas ekonomi
§ Mencetak lebih banyak uang untuk menambah supply uang
§ Memberikan tambahan suntikan modal kepada sistem perbankan
§ Meningkatkan anggaran pengeluaran pemerintah pada proyek yang dapat mendukung pemulihan investasi sektor swasta

Berikut ini merupakan reaksi dan korelasi Deflasi pada masing-masing indikator ekonomi:
§ Dengan kelanjutan penurunan inflasi secara berturut-turut (dipengaruhi oleh penurunan harga komoditi, khususnya minyak) pada akhirnya akan menyebakan timbulnya ancaman Deflasi
§ Hutang Sektor swasta akan terapresisasi oleh penurunan tingkat suku bunga yang terjadi secara berkala
§ Pengeluaran konsumen dan sektor swasta terhambat oleh ketatnya pasar kredit atau tingginya beban bunga yang harus ditanggung oleh konsumen dan sektor swasta
§ Tingkat pengangguran akan naik seiring turunnya aktivitas bisnis dan ekonomi riil
§ Turunnya tingkat penjualan ritel yang terimbas oleh turunnya pendapatan konsumen dan perusahaan
§ Tingkat pertumbuhan ekonomi dan GDP akan turun di tahun mendatang karena ekonomi tidak berjalan dalam kategori Full Employment
§ Bunga Obligasi pemerintah akan naik seiring kebutuhan pemerintah untuk mencetak uang dan penerbitan surat hutang jangka panjangnya
§ Turunnya indeks kepercayaan konsumen atas kinerja ekonomi yang diakibatkan oleh dampak krisis
§ Suku bunga utama akan terus diturunkan untuk memulihkan pasar kredit
§ Anggaran pengeluaran/belanja pemerintah melonjak naik dalam jangka panjangnya untuk memberikan stimulus bagi perekonomian
§ Indeks harga konsumen akan berada di area negatif yang terpengaruh oleh penurunan harga komoditi

Sources: Reuters/Worldbank (www.worldbank.org);/ IMF
(www.imf.org); Kamus Ekonomi, karangan Prof.Dr. Winardi,SE


Ditulis oleh: Albertus CK / Senior Researcher and Analyst


Sumber: MonexNews.com

1 comment:

  1. Ancaman Finansial yg cukup dramatis juga ya, aplagi smpy terjadi pengurangan tenaga kerja.. hadeeeeh... tks buat infonya mas

    ReplyDelete