Monday, July 16, 2012

HARGA MINYAK: China & AS Lesu, Turun Lagi Ke US$84,37


Foto: Bisnis.com


NEW YORK: Harga minyak diperdagangkan mendekati level terendah dalam sepekan, di tengah spekulasi menurunnya permintaan China dan AS, dua negara pengonsumsi minyak terbesar.

Harga minyak sedikit berubah setelah turun 3,2% pada 6 Juli, setelah PM China Wen Jiabao kemarin menyatakan tekanan perlambatan ekonomi China masih besar.

Sementara itu, data ketenagakerjaan AS kemarin menunjukkan kenaikan payroll untuk 80.000 pekerja selama Juni, lebih rendah dari nilai median estimasi survei prediksi Bloomberg.

Pada hari yang sama, Managing Director International Monetary Fund Christine Lagarde menyatakan IMF akan memangkas perkiraan pertumbuhan ekonomi global tahun ini.

“Momentum penurunan akan datang dari problem ekonomi, dan itu semua belum pergi,” kata Jarmo Kotilaine, kepala ekonom National Commercial Bank di Jeddah, Senin (09/07).

“Kita akan melihat kelanjutan volatilitas tanpa tren yang jelas,” sambung Kotilaine, yang memprediksi harga minyak brent akan berada pada kisaran US$90 - US$110 per barel.

Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) pengiriman Agustus mencapai US$84,37 per barel, turun 8 sen di New York pukul 9:28 waktu Sydney. Tahun ini, harga minyak turun 15%.

Di London, harga minyak brent untuk Agustus US$98,29 a barel, naik 10 sen. Harga minyak acuan Eropa itu premium US$13,92 terhadap harga minyak WTI. (Bloomberg/Bsi)


Sumber: Bisnis.com

No comments:

Post a Comment