Monday, July 16, 2012

Digugat Monopoli, Visa dan MasterCard Bayar 6 Miliar Dollar AS



Foto: Shutterstock / Kompas.com

NEW YORK, KOMPAS.com — Visa Inc, Mastercard Inc, dan sejumlah bank besar Amerika Serikat setuju untuk membayar sedikitnya 6,05 miliar dollar AS demi menyelesaikan tuntutan para merchant kartu kredit. Menurut dokumen pengadilan hari ini, 7 juta peritel AS mengajukan gugatan bersama bahwa kedua penerbit kartu kredit itu berkonspirasi dalam menentukan biaya gesek kartu kredit.

Sengketa ini sudah berlangsung tujuh tahun lamanya. Sejak tahun 2005, para merchant menuding Visa, Mastercard, dan bank-bank besar melanggar hukum antimonopoli dengan bekerja sama mengatur biaya gesek kartu kredit yang harus dibayar merchant. Alhasil, mereka bisa mengenakan biaya gesek sekitar 2 persen dari harga pembelian. Dengan biaya ini, bank-bank AS itu meraup penerimaan lebih dari 40 miliar dollar AS per tahun.

Kasus ini masuk pengadilan dan berlarut-larut hingga akhirnya kedua pihak berdamai. Menurut biro hukum yang mewakili para merchant, Robins Kaplan Miller & Ciresi LLP, total nilai dari penyelesaian sengketa itu berjumlah 7,25 miliar dollar AS. Angka ini termasuk pembayaran tunai senilai 6,05 miliar dollar AS dan potongan harga sementara bagi para merchant.

Visa, pemilik jaringan transaksi pembayaran elektronik terbesar, mengatakan akan membayar 4,4 miliar dollar AS dari nilai total penyelesaian itu. Visa berkata, proposal penyelesaian pembayaran total yang memasukkan MasterCard Inc dan bank-bank penerbit kartu kredit akan mencapai 6,6 miliar dollar AS. Angka itu termasuk 525 juta dollar AS untuk klaim individual.

“Kami berharap menyelesaikan kasus ini merupakan keinginan semua pihak,” kata Chief Executive Officer Visa Joseph W Saunders hari ini.

Namun, pengacara National Association of Convinience Store Douglas Kantor mengatakan, penyelesaian tersebut takkan mereformasi pasar. “Visa dan Mastercard masih mengatur biaya sehingga bank-bank itu takkan berkompetisi,” tuturnya. (Rika Theo/Kontan)

Sumber: Kompas.com

No comments:

Post a Comment